Hei…biar saja harap itu berlarian menjemput batas
Aku tak kan lagi mencoba mengejarnya
Selewat singgah kemudian menghilang
Ah..mau.. mau mu lah.. pergi pergilah…
Atau kau mau tinggal?
Terserahlah…

Memang... sepertinya aku menemukan deretan asa
antara kabut embun dan sinaran matahari pada suatu pagi yang bisu
tapi aku ragu untuk memetik dan mengurainya
apalagi menyambungnya pada satu torehan makna
aku juga ragu untuk siapakan asa ini
dan kepada siapakah ia harus kukandungkan
aku takut ketika sinaran pagi
menghabisi tetes demi tetes embun pada peraduannya


22:52 (ku pinjam tulisanmu)

kenapa, ada apa..., kamu gelisah?
kok bisa.. lalu bagaimana perasaanmu when you cheat on me selama ini?
tidakkah kau gelisah
atau kau tabrak batas gelisahmu itu
karena saat itu kau sedang dilanda euphoria
so..kenapa sekarang harus gelisah?
Just enjoy it.. teruskan saja!
kondisinya akan spt ini, aku yakini sangat kau sadari

Ah sudahlah... tak ingatkah sudah berapa kali kubilang
aku tak mau lagi dengar ceritamu
jangan juga meminta maafku, bukan porsiku untuk itu
karena maaf juga, aku tak da hubungannya dengan ini
thats absolutely your problem
jangan bawa aku kedalamnya


i think you are my friend.. But...
Aaarrgggghhhh.. sudahlah!!

161209.15:35

hendak kunamakan apa
bila tiap tentangmu bermuat sesuatu yg berbeda
hendak ku katakan apa
jika ku ingin bertanya, ttg apa ini
aku tahu, kau tak mungkin menjawabnya
lalu harus ku artikan apa
atau sebaiknya ku tak bertanya
tapi...aku butuh jawaban



....ya, memang sebaiknya ku tak bertanya
ini tentang apa
bagaimana
benarkah



tapi..
tolonglah, bisakah..
jawablah..


161209.15:20

percaya... mengerti...

ketika rasa diingkari, dan percaya dikhianati
seperti apakah seharusnya berlaku kemudian…?
tak ada..
biar saja mengerti
dan tetap menyimpan percaya pada tempatnya semula
tak usah menggugat
tak pula harus merasa tersayat
Hidup seperti inilah adanya
jangan pula selalu mengharu biru
hidup cuma hitam dan putih

teruslah dengan apa yang ada sekarang
tak lagi kan kupertanyakan
tak juga kan kau dapati ada amarah, benci dan dendam
teruslah dengan segala yang kau mau
tak ingin kumau tau
buat saja dirimu bahagia sepuas kau bisa

at 151209. for both of u, how could you..

RAPUH by PADI

Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes air mata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu

Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jika ku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu

Sebenarnya ku tak ingin berada di sini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Ku berharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi

Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jika ku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu

Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku, aku tak mengerti

Biar tangis dan tawa itu hanya jadi milikku
ketika dengan sabar terus ku sulam renda renda hari
buat kelambu yang menaungi tubuh tubuh mungil
yang terlelap dibawahnya..
Jikapun masih ada koyak disana sini
biarlah...
karena tak berani ku minta kain
tuk penyambungnya..
tak sanggup ku berharap benang benang emas
untuk memperindahnya..
Terlelaplah... dalam damai senyummu malaikat malaikatku..
ku tau.. ada begitu banyak mimpi yang kau mau
ada banyak yang kau ingin ketika lelapmu terjaga
tidurlah..
ku menjagamu dengan rengkuh tanganku..
sekuat yang ku bisa..

mamah....

Hari itu kamis, 14 Mei 2009 aku terpaksa pulang kerja jam 7 malam dari kantor, karena badan terlampau letih aku putuskan naik taxi pulang. Dalam pikirku, aku harus cari taxi yang terpercaya agar aku bisa duduk nyaman sambil tidur selama perjalanan. Karena hari sudah gelap, aku lambaikan tangan pada taxi yang melintas, dan astaga.. aku salah dapat taxi, tapi dah kadung aku hentikan, terpaksa aku naik juga.. Bismillah. Ya ampuun gelap benar taxi ini, serta merta aku merasa sangat tidak nyaman dan ketakutan, berbagai macam pikiran jelek berkecamuk dalam hati, bagaimana kalo ternyata di bagasinya ada penyusup? Bagaimana kalo nanti di tengah jalan si supir mengalihkan rute perjalanannya tanpa bisa kucegah? Apalagi waktu seharusnya masuk tol, dia malah minta ijin untuk ke pom bensin terdekat.. Ya Allah... lindungi aku.. sepanjang perjalanan dzikirku tak berhenti, ku telepon pula sahabatku untuk mengalihkan rasa takut, dan yang utama aku ingin sekali menelpon mamah untuk minta doanya buat perlindunganku.. Ntah kenapa kuat sekali keyakinanku bahwa doa mamah adalah penyambung nyawaku. Dalam batinku aku sangat yakin, doa mamah akan langsung didengarNYA, tapi untuk telpon dan bilang ke mamah jelas aku tak berani takut si supir dengar (duh... buruk sangka sekali aku sama si supir).

Ajaib! Seperti mamah mendengar ketakutanku, tiba2 beliau telpon dan tanya sedang ada dimana? Mamah lagi di rumah kamu sekarang. Subhanallah.. padahal hari itu mamah tak ada rencana main ke rumahku. Seketika nyesss.... aku tenang sekali, tak ada lagi ketakutan, aku tau mamah merasa aku dalam ketakutan, aku tau doanya selalu ada dalam tiap langkahku.. aku tau DIA mendengar doa2 mamah untukku dan mengabulkannya.. agar aku sampai rumah dengan selamat.. (mah... tak bisa kubayangkan hidupku tanpamu..)

Uniquely WAP…

He’s so amazing.. itu satu kata yang aku bisa aku tujukan padanya. Dari intens komunikasi sampai plengggg...ilang lamaaaaaaaaaaa...
Bentuk komunikasi yang menyenangkan, sampai yang paliiiiiing menyebalkan pernah aku alami dengan seseorang ini. Diatas semua itu, tak pernah henti aku mengagumi orang ini (ehm!), aku bilang orang ini lengkap (terlepas dari segala kekurangannya), pandai, supel, baik hati, teman berbagi yang bisa diandalkan (thanks buat nasehatnya ttg sikap untuk tidak mengungkit2 budi yang sudah ditanamkan, its so useful!).

Meski aku hanya mengenalnya dari dunia ini. Dia salah satu orang yang buat aku percaya, tidak semua orang di dunia maya ’gak baik’ ’gak bener’ ’gak genah’ dan segala gak gak lainnya dalam artian negatif. Dan blog ini pun ada.... karena dia. Thanks WAP! Buat semuanya, DFI, oooooo... lagu2nya ebiet.. rapuhnya padi.. degung sunda klasik... dan icon2 smiley yang jadi pertanda kamu dah mulai males ngobrol.. makasih... makasih.... gak ada kata2 lain buat kamu te o pe be ge te! Semoga Allah selalu melindungi, memberimu kemudahan.. kesehatan.. rejeki.. dan bahagia lahir bathin, di dunia dan akhirat.. Amiiiinnnnnnn. Terimakasih WAP.... (catatan-go.blogspot.com)

teman tulus..

Ketika ku mengenal dunia ini.. begitu banyak hal yang aku tau, yang aku pahami kemudian.. yang baik.. yang buruk.. bahkan sangat baik dan sangat buruk. Once a moment, bertemu dengan seseorang baik... lain kali dengan yang luar biasa ’mengerikan’ dari berbagai kalangan.. sangat menarik.. amazing world! Berbicara dengan mereka dengan berbagai macam gaya bertutur.. gaya berbahasa..

Dari semua.. ada ungkapan seseorang teman mayaku yang sangat menarik dan menyentuh. Katanya.. teman maya bisa jauh lebih tulus.. kita tak mengenal rupa tak mengenal suara tak mengenal siapa dia.. tapi dia bisa lebih obyektif.. share about everything dengan suasana yang serba nyaman.. dan ungkapan yang kemudian diam2 aku setujui dalam hati, meski waktu itu aku hanya tersenyum menanggapinya. Tentunya semua tak akan datang serta merta, jelas ada proses yang mengawalinya, dan aku percaya.. feedback orang pada kita adalah tergantung dengan bagaimana pula kita memperlakukan orang lain.

Apa yang diungkapkan temanku tadi jadi semacam alarm, bahwa dengan orang seperti itulah seharusnya kita bertemu.. yang bisa obyektif dan membawa suasana pertemanan ini kedalam suasana yang serba dan selalu nyaman.. (thanks to you.. meski aku tak tau dimana kau sekarang, aku tak akan lupakan ini)

RAPUH

Naluri tiap orang untuk sedapat mungkin tidak terlihat lemah dihadapan siapapun. Mencoba sekuat tenaga untuk selalu terlihat kuat.. meski secara harafiah selalu ada kontradiktif dalam tiap-tiap kita.. kuat lemah, sedih senang.. baik buruk... whatever... Self defence, itu mungkin yang sedang kita lakukan ketika berusaha menutupi kelemahan, atau mungkin bentuk lain dari congkak hati? Tak luput, siapapun itu termasuk aku.. sadar atau tidak pernah melakukan ini. Terlihat kuat.. try to smile.. kemudian berlari cepat ketika ada kesempatan, meringkuk di sudut gelap.. menangis tanpa isak.. meluapkan perih hati yang ternyata malah makin terasa perih..