Uniquely WAP…

He’s so amazing.. itu satu kata yang aku bisa aku tujukan padanya. Dari intens komunikasi sampai plengggg...ilang lamaaaaaaaaaaa...
Bentuk komunikasi yang menyenangkan, sampai yang paliiiiiing menyebalkan pernah aku alami dengan seseorang ini. Diatas semua itu, tak pernah henti aku mengagumi orang ini (ehm!), aku bilang orang ini lengkap (terlepas dari segala kekurangannya), pandai, supel, baik hati, teman berbagi yang bisa diandalkan (thanks buat nasehatnya ttg sikap untuk tidak mengungkit2 budi yang sudah ditanamkan, its so useful!).

Meski aku hanya mengenalnya dari dunia ini. Dia salah satu orang yang buat aku percaya, tidak semua orang di dunia maya ’gak baik’ ’gak bener’ ’gak genah’ dan segala gak gak lainnya dalam artian negatif. Dan blog ini pun ada.... karena dia. Thanks WAP! Buat semuanya, DFI, oooooo... lagu2nya ebiet.. rapuhnya padi.. degung sunda klasik... dan icon2 smiley yang jadi pertanda kamu dah mulai males ngobrol.. makasih... makasih.... gak ada kata2 lain buat kamu te o pe be ge te! Semoga Allah selalu melindungi, memberimu kemudahan.. kesehatan.. rejeki.. dan bahagia lahir bathin, di dunia dan akhirat.. Amiiiinnnnnnn. Terimakasih WAP.... (catatan-go.blogspot.com)

teman tulus..

Ketika ku mengenal dunia ini.. begitu banyak hal yang aku tau, yang aku pahami kemudian.. yang baik.. yang buruk.. bahkan sangat baik dan sangat buruk. Once a moment, bertemu dengan seseorang baik... lain kali dengan yang luar biasa ’mengerikan’ dari berbagai kalangan.. sangat menarik.. amazing world! Berbicara dengan mereka dengan berbagai macam gaya bertutur.. gaya berbahasa..

Dari semua.. ada ungkapan seseorang teman mayaku yang sangat menarik dan menyentuh. Katanya.. teman maya bisa jauh lebih tulus.. kita tak mengenal rupa tak mengenal suara tak mengenal siapa dia.. tapi dia bisa lebih obyektif.. share about everything dengan suasana yang serba nyaman.. dan ungkapan yang kemudian diam2 aku setujui dalam hati, meski waktu itu aku hanya tersenyum menanggapinya. Tentunya semua tak akan datang serta merta, jelas ada proses yang mengawalinya, dan aku percaya.. feedback orang pada kita adalah tergantung dengan bagaimana pula kita memperlakukan orang lain.

Apa yang diungkapkan temanku tadi jadi semacam alarm, bahwa dengan orang seperti itulah seharusnya kita bertemu.. yang bisa obyektif dan membawa suasana pertemanan ini kedalam suasana yang serba dan selalu nyaman.. (thanks to you.. meski aku tak tau dimana kau sekarang, aku tak akan lupakan ini)

RAPUH

Naluri tiap orang untuk sedapat mungkin tidak terlihat lemah dihadapan siapapun. Mencoba sekuat tenaga untuk selalu terlihat kuat.. meski secara harafiah selalu ada kontradiktif dalam tiap-tiap kita.. kuat lemah, sedih senang.. baik buruk... whatever... Self defence, itu mungkin yang sedang kita lakukan ketika berusaha menutupi kelemahan, atau mungkin bentuk lain dari congkak hati? Tak luput, siapapun itu termasuk aku.. sadar atau tidak pernah melakukan ini. Terlihat kuat.. try to smile.. kemudian berlari cepat ketika ada kesempatan, meringkuk di sudut gelap.. menangis tanpa isak.. meluapkan perih hati yang ternyata malah makin terasa perih..